PRO-MEN GJ (Program Permen Genjer
Jahe) sebagai Pencetak Wirausaha Peduli Lingkungan Pertanian
Oleh : Mayang Putri Rinda Pratiwi
Abstrak:
Tanaman genjer merupakan tanaman yang jarang dimanfaatkan oleh para petani. Kebanyakan
tanaman genjer dibasmi dan dibuang karena sifatnya sebagai parasit pada tanaman
padi. Meskipun demikian, tanaman genjer dapat dimanfaatkan dengan mengkombinasikan antara
genjer dengan jahe untuk menghasilkan suatu produk permen. Bahan
dasar dari produk ini adalah genjer serta jahe sebagai pelengkap. Usaha
produksi permen ini tidak hanya dapat menciptakan peluang bisnis baru bagi
petani namun juga menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
Kata
kunci: genjer, jahe, permen, dan wirausaha
Indonesia merupakan
negara agraris dengan lahan pertanian yang cukup luas dan keanekaragaman hayati
yang sangat beragam. Hal ini menjadikan sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani. Sehingga dalam hal ini, pertanian mempunyai
kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakatnya. Salah satunya adalah kebutuhan beras yang
berasal dari tanaman padi. Di area persawahan terdapat banyak gulma pengganggu
tanaman padi yang meresahkan para petani, misalnya saja adalah tanaman genjer. Sifatnya
yang parasit menyebabkan tanaman genjer jarang dimanfaatkan oleh para petani.
Saat ini banyak
dijumpai produk permen dengan cita rasa yang sangat manis. Permen yang beredar
di pasaran, hampir sebagian besar mengandung kadar glukosa yang cukup tinggi sehingga
berbahaya bagi kesehatan gigi dan tubuh manusia. Meskipun demikian, banyak
masyarakat bahkan anak kecil yang mengonsumsi permen secara berlebihan sehingga
mengancam pertumbuhan gigi pada anak-anak.
KEUNGGULAN
GENJER DAN JAHE
Tanaman
genjer (Limnocharis flava) biasanya
dikonsumsi sebagai sayuran. Pengolahan genjer sebagai sayuran dilakukan dengan
cara pengukusan genjer segar hingga menjadi setengah matang yang dikonsumsi
sebagai lalapan. Daun dan bunga genjer berkhasiat sebagai penambah nafsu makan.
Selain dikonsumsi, genjer digunakan sebagai pakan makanan ternak, dengan cara
batang genjer dicacah menjadi bagian kecil-kecil, kemudian dicampur dengan
bekatul atau dedak.
Jahe dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai
macam penyakit seperti masuk anigin, batuk dan diare. Jahe juga sering dibuat
sebagai wedang yang dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh. Selain itu jahe
juga berkhasiat untuk mengobati sakit gigi, melancarkan peredaran darah, serta membersihkan
kotoran dalam tubuh.
PRODUK PERMEN GJ (GENJER JAHE)
Produk
permen genjer jahe dapat memberi peluang bisnis bagi wirausaha khususnya bidang
pertanian. Nilai tambah dari produk ini adalah biaya produksi yang tidak
terlalu banyak, sehingga dapat meminimalisir pengeluaran produksi. Dalam hal
ini ditemukan inovasi yaitu merubah
gulma
tanaman padi menjadi sebuah
produk baru yang ramah lingkungan.
Permen GJ (Genjer Jahe)
ini layak diproduksi dan bersaing dengan produk permen lain di pasaran. Alasan
pertama yaitu produk ini memiliki keunikan bahan dasar yaitu berupa genjer.
Keunikan inilah yang diharapkan dapat menarik konsumen untuk mengonsumsi
produk. Alasan kedua yaitu produk ini menawarkan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Kebanyakan produk permen hanya mengutamakan esensi rasa. Itulah beberapa alasan
mengapa permen GJ (Genjer Jahe) layak untuk dibisniskan atau dibuat sebuah
wirausaha. Sehingga diharapkan para wirausaha mampu memproduksi genjer sebagai
bahan dasar yang berasal dari gulma persawahan menjadi sebuah produk berupa
permen yang layak jual dengan nilai ekonomis yang tinggi.
TAHAP
PEMBUATAN DAN PEMASARAN PERMEN GENJER JAHE
Adapun cara pembuatan produk permen Genjer Jahe adalah sebagai berikut.
Pertama, kumpulkan tanaman
genjer, cuci hingga bersih.
Selanjutnya, jemur tanaman genjer yang sudah bersih ditempat yang sedikit cahaya hingga kering. Setelah itu, haluskan tanaman
genjer yang sudah kering
dan larutkan gelatin dengan
air. Campurkan glukosa, air, citroen zuur, pewarna, dan
gula pasir hingga larut. Kemudian, tambahkan jahe yang sudah diekstrak sarinya kemudian
campurkan. Tuangkan di atas cetakan, tunggu hingga mengeras. Permen
siap dikemas dan dipasarkan.
Setelah produk selesai
diproduksi, maka langkah selanjutnya adalah pemasaran produk tersebut. Para
wirausaha dapat memasarkan produk dengan berbagai cara. Cara yang pertama
adalah pemasaran melalui pendistribusian ke ruko terdekat di sekitar tempat
produksi. Pendistribusian melalui ruko ini merupakan cara ini membutuhkan
keyakinan pemilik ruko yaitu dengan meyakinkan pemilik ruko mengenai produk
yang akan ditawarkan. Tentu hal ini tidak mudah. Perlu keterampilan dalam hal
persuasi. Selanjutnya, pemasaran melalui media sosial. Para wirausahawan dapat
memanfaatkan teknologi komunikasi yang serba canggih saat ini. Unggah foto
produk beserta penjelasan mengenai produk pada media sosial.
PENUTUP
Tanaman genjer merupakan salah satu tanaman yang berbahaya di area
persawahan karena sifatnya sebagai gulma. Namun demikian, tanaman genjer yang
dipadukan dengan jahe dapat dijadikan sebuah produk permen. Produk permen
genjer jahe merupakan peluang bagi wirausaha yang tidak hanya menghasilkan
keuntungan ekonomis tetapi juga wirausaha yang peduli lingkungan.
DAFTAR RUJUKAN
Anonim, 2011. Uraian Tanaman Dan Taksonomi tumbuhan
Kangkung. Universitas Sumatra Utara (diakses pada tanggal 20-12-2016 jam
12:30 WIB) http://repository.usu.ac.id.
Anonim,
2013. FLORA edisi Tanaman Genjer
(diakses pada tanggal 20-12-2016 jam 14.00 WIB) http://www.e-jurnal.com/2013/12/jenis-jenis-gigi.html.
Hutapea,
Tetty Nova Aselina Hutapea, 2011. Pengaruh
Perbandingan Konsentrasi Sukrosa dan Sari Buah Cempedak (Artocarpus integer (Tunb.) Merr.) Terhadap
Kualitas Permen Jelly Selama masa simpan (diakses pada tangggal 20-12-2016
jam 14:25 WIB) http://e-journal.uajy.ac.id/1280/.
Santoso,
H.B. 1994. Jahe Gajah. Kanisius:
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar